Setelah raky
at berpesta (yang katanya) demokrasi. Kini giliran saya dong yang berpesta. Pesta atas terpilihnya saya untuk mendapatkan kursi. Pesta atas kemenangan saya dalam menduduki jabatan. Pesta atas jerih payah saya setelah berbulan-bulan berkampanye. Pesta untuk membalas keringat dan busa-busa dari mulut saya. Pesta untuk mengganti kekayaan saya ketika harus 'menyogok' rakyat. Tidak lupa, ini juga pesta untuk teman-teman saya yang wataknya, ya..., tidak jauh lah serupa dengan watak saya...Inilah pesta akbar kami semua, Pelantikan. Namanya juga perwakilan rakyat, jadi Anda ndak usah ikut campur, sok-sok-an ikut ribut mengenai pesta kita-kita ini. Kan udah saya wakil-kan... Dan bagi Anda, hei, rakyat jelata, nonton saja ya...
Pesta kita ini ndak mungkin lah murah-meriah. Karena kita kan orang terhormat. Kelasnya bukan kacangan. Amit-amit harus tampil seadanya. Maka wajar dong kalau sedikitnya Rp. 61,8 miliar harus dikeluarkan oleh negara. Ya dari uang-uang Anda semua, rakyat. N...
